Kamis, 08 April 2010

Bupati Purwakarta Kritisi PAUD

"Biarkan anak-anak desa itu tumbuh alami, diasuh dan dididik oleh orang tuanya di rumah, mereka bisa bermain sesuai habitatnya. PAUD atau TK hanya pantas bagi orang tua pekerja, ketika berangkat kerja anaknya dititipkan, siang hari disusui, dan sore, ketika pulang kerja dijemput pulang".

Itulah pidato tanpa teks Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH di Gedung Negara Pemkab Purwakarta (8/4) dalam acara Rapat Kordinasi Pelaku PNPM se-Kabupaten Purwakarta.

Bupati menjelaskan, proses pembangunan itu semestinya mengarahkan masyarakat untuk cerdas dan tercerahkan. Adapun proses pencerahan itu tidak mesti berkiblat pada Barat dengan segala modelnya, termasuk dalam pendidikan. Orang Desa harus belajar sesuai dengan kebutuhan, mentalitas, dan kultur yang seharusnya dijunjung.

Pada kesempatan Rakor itu Bupati dengan lugas menjelaskan konsep pembangunan berbasis Lembur, dengan mengutamakan potensi-potensi lokal, khususnya pertanian yang meliputi bertanam padi, beternak unggas, ayam, ikan, dll. Semua kebijakan pembangunan ini mesti sinergis antar semua stakeholder.

Pemerintahan yang dipimpinnya kini tengah fokus untuk melakukan perubahan dalam dua hal, pertama kultur dan struktur. Dalam kultur, ia tengah coba menyadarkan masyarakat agar bisa memberdayakan potensi-potensi di sekelilingnya. Lahan ditanami, sawah digarap, dan pertanian serta peternakan ditingkatkan. karena menurutnya, sektor inilah yang menopang kehidupan ekonomi masyarakat selama ini, termasuk ketika krisis ekonomi 1998 mendera negeri ini.

Perilaku pilemburan ini, ia lebih detail menjelaskan, mesti ditanamkan kepada anak usia dini, agar mereka menjadi manusia sejati, bukan manusia mengambang (ka luhur teu sirungan, ka handap teu akaran). Tetapi tidak harus digiring ke lembaga pendidikan semodel PAUD, TK, dll. Ini tidak cocok. Sebab menurutnya, pendidikan model itu hanya pantas bagi orang2 yang bekerja atau karyawan di perkotaan.

Menurutnya, play group itu tidak harus lembaga, sebab pengetahuan anak harus diarahkan ke arah universalitas, bukan diciptakan komunal-komunal di sebuah ruang bernama PAUD. Universal menurutnya, bahwa anak diajarkan untuk bermain yang ada di sekeliling rumahnya. ia bisa bermain dengan kerabat, orang tua, dan anak seusianya tanpa harus ada aturan baku dengan mengatasnamakan pendidikan.

Namun begitu, bukan berarti ia anti pendidikan. Justru pendidikan adalah dasar manusia hidup. hanya yang harus diperbaiki adalah cara, model, serta orientasi ke depan si anak mau di bawa ke mana?

Terkait dengan kegiatan PNPM, ia berharap pelaku di desa bisa mengajukan program-program yang selaras dengan program Daerah. Misalnya soal infrastruktur jalan dan irigasi. Sinergitas ini perlu agar percepatan pembangunan bisa realisasi serta dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, khususnya di Kabupaten Purwakarta.

Tidak ada komentar:

Belajar Komputer

belajar-ilmu-komputer.blogspot.com

Mengenai Saya

Foto saya
Purwakarta, Jawa Barat
Lahir di Purwakarta, 21 Pebruari 1983. Pernah singgah di STIE Dr. KHEZ Muttaqien Purwakarta jurusan Manajemen SDM. Pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta sebagai Ketua Umum periode 2005-2006. Kini kegiatan sehari-hari mengabdi kepada masyarakat lewat PNPM Mandiri Perdesaan, sebagai Ketua UPK Kec. Kiarapedes Purwakarta. Aktif juga mengajar TI di MTs YPMI Wanayasa, Membuka Kursus Komputer serta Jasa Pelayanan Masyarakat di Bidang TI. Sekarang tengah merintis usaha di bidang pertanian dan peternakan. Selain itu untuk konsumsi pribadi, tengah giat menulis novel. Satu nivel telah selesai dan sekarang tengah mencari penerit untuk menerbitkan novel tersebut.

Kurs

Berita Artis

script type="text/javascript"> kb_content = 'celebrity';

Berita Terkini