Sabtu, 11 Desember 2010

TUJUH PILAR PURWAKARTA: "Gila Simbol" Pembangunan Purwakarta Berkarakter

TUJUH PILAR PURWAKARTA: "Gila Simbol" Pembangunan Purwakarta Berkarakter


Produk SMART Telecom

"Gila Simbol" Pembangunan Purwakarta Berkarakter

Menjenguk Kekasih
Sore ini, 11 Desember 2010. Aku baru saja pulang menjenguk seorang kekasih. Teringat akan tempat belajar usaha yang tengah kurintis, aku cepat-cepat pulang. Tentu setelah “PUAS BERCENGKRAMA” dengannya. Di toko, dua kawan tengah asyik bercanda, dan salah seorang sesekali meng-klik mouse di laptop yang saya simpan di toko. Sedikit saya penasaran, apa yang tengah ia kerjakan. Layout brosur. Ya, dia tengah mengerjakan pesananku kemarin sore.

Strategi Penjualan

Untuk memantapkan promosi jualanku, banyak hal kulakukan. Salah satunya menyebar brosur di tempat-tempat strategis, seperti Kantor Pos, Bank, warung-warung, tempat belanja, terminal, pasar, juga mesjid. Ya, aku kepikiran, orang yang shalat jumat di Masjid al-Jihad Wanayasa ini misalnya begitu banyak. Maka aku pasang orang untuk membagikan brosur ketika jumatan usai.

Brosur Laptop dan Komputer, Cash & Credit
Tak lama, kawanku selesai membuat brosur yang kuinginkan. Design-nya bagus. Ia memang faham soal potoshop, corel draw, dan program grafis lainnya. Ia juga seri TERIMA PESANAN LAY OUT SPANDUK, BROSUR, dll. Isi brosur memuat HARGA LAPTOP, KOMPUTER, MODEM, PRINTER. HARGA LAPTOP MULAI 2 JUTAAN. HARGA KOMPUTER MULAI 1 JUTAAN. HARGA MODEM MULAI 200 RIBUAN. DI SUDUT KIRI ATAS ADA TULISAN, “CASH AND CREDIT”. Ya, sudah enam bulan saya bekerja sama dengan Leasing, Kredit Plus, PT FINANSIA PURWAKARTA.

Setting Modem CDMA dengan Kartu Flexi
Lalu mereka pamitan, hendak pergi ke kota untuk menyelesaikan beberapa hal berkaitan dengan penjualan toko. Secara otomatis, bagian saya yang jaga toko. Tak apa, sebab baru saja saya beli kartu Flexi dan di toko ada modem CDMA. Untuk mengusir sepi, saya tancapkan itu modem. Saya aktifkan kartu FLEXI nya dengan cara mengisi registrasi. Saya isi pulsa Rp. 50.000. Lalu saya saya Ketik REG spasi BULANAN, dan saya kirim ke 2255. Ada konfirmasi. Ada User Name. Saya setting konfigurasinya, dan saya masukan user name barusan. OL deh. FLEXI MEMANG MURAH. DENGAN UANG Rp. 50.000, KITA BISA INTERNETAN SEPUASNYA SELAMA 1 BULAN. MURAH, BUKAN?

Soekarno, Tan Malaka, Syahrir, Hatta, Aidit..
Saya Online. Saya cari informasi dengan GOOGLE. Mesin pencari yang satu ini memang sangat cerdas. Dalam hitungan detik, ia bias menampilkan jutaan informasi yang saya butuhkan. Saya mencari artikel yang berkaitan dengan Tan Malaka. Sangat penasaran. Kemarin sore habis membaca beberapa buku biografi tokoh Nasional, mulai dari Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Syahrir, hingga Aidit. Orang membedakan mereka kedalam dua kotak, tokoh kiri dan kanan. Ya, sudut pandang setiap orang pasti berbeda. Kita berbaik sangka saja, mereka adalah orang-orang yang telah mengukir sejarah dengan kapasitas mereka masing-masing. MADILOG TAN MALAKA cukup menarik.

Wanayasa Sejuk dan Indah
Secara wilayah, kini kewarganegaraan saya adalah orang KIARAPEDES. Namun Kiarapedes dan Wanayasa adalah wilayah yang sama. Kiarapedes hanyalah Kecamatan Pemekaran saja. Saya lebih banyak menghabiskan waktu di Kecamatan Wanayasa, terutama sejak saya belajar di MTs YPMI Wanayasa. Saya bergaul, siang malam. Saya berorganisasi. Pramuka dan PMR. Orang-orangnya santun. Mereka kebanyakan petani atau bekerja di kebun. Banyak kebun yang menjadi sumber mata pencaharian warga di sini. Kebun the luas, sawah-sawah membentang, pohon-pohon berjejer, ternak bergerombol. Wanayasa intinya kota kecil, bersejarah, dan sejuk serta indah. Udaranya masih original.

Taman Kota Wanayasa
Aku duduk sambil mengetik naskah ini, melihat ke ujung jalan, sesekali ke tukang kuli tembok yang tengah mengerjakan proyek. Ya, mereka sedang membuat taman, dengan arsitektur bangunan yang konon menurut mereka adalah bangunan khas Purwakarta. Setelah H. Dedi Mulyadi, SH terpilih menjadi Bupati Purwakarta periode 2008-2013, ada banyak perubahan pembangunan, terutama di sector infrastruktur jalan. Jalan ke pelosok sekarang sudah “leucir”. Itu memang janji kampanye Bupati. Dan yang lain adalah bentuk bangunan, pagar, juga symbol-simbol lainnya. Bangunan dengan JULANG NGAPAK, pagar dengan PAGAR ATAU GAPURA KAHURIPAN.

Tukang kerja masih asyik bekerja, meski hari sudah senja. Saya tak tau, kenapa di sore yang hampir malam ini mereka masih bekerja. Apakah karena mereka rajin? Semoga. Rumput sudah ditanam, bunga sudah ditata, sebagian pagar melati sudah dicat. Orang hilir mudik dengan kendaraan roda dua. Saya merasakan sebetik rindu menjalari nadi saya.

Rindu Berlatih Sepak Bola
Ya, saya rindu melihat kawan saya latihan sepak bola di alun-alun Wanayasa ini. Kini mereka tak mungkin bisa latihan di sini. Padahal, mereka adalah anak-anak muda potensial. Kita sudah tau, EKA RAMDANI adalah pemain PERSIB BANDUNG dari WANAYASA. Banyak yang berbakat. Dua bulan ke ke belakang, biasanya anak-anak muda berlatih di lapangan depan MASJID BESAR AL-JIHAD ini.

Gila Simbol
Sekarang tidak bisa lagi. Lapangan ini sudah dibangun, sudah dipagari bebatuan, bawahnya sudah dilapisi paping blok. Ini katanya demi Purwakarta Berkarakter. Dan ini symbol Kesundaan. Tapi benarkah orang-orang Sunda zaman dulu gila Simbol? Saya masih jarang menemukan bangunan, candi, atau peninggalan-peninggalan raja-raja Sunda dalam bentuk bangunan. Sebab itu bertentangan dengan ajaran primordialitas berbasis kearifan lokal.

Kontinuitas Visi Pembangunan
Setiap Bupati terpilih tentu memiliki visi. Tapi hitungannya jangka pendek dan menengah. Saya belum bias membayangkan, apa jadinya jika dalam PEMILUKADA 2013 bupati yang terpilih adalah bupati yang sama sekali baru, bukan bupati sekarang. Akankah pembangunan yang banyak menyita symbol ini dilanjutkan? LANJUTKAN! Bisa sih, itu jika SBY yang mampu memimpin dua periode.

Tapi itu persoalan politik, persoalan spekulatif. Sebagian yakin, Bupati H. Dedi Mulyadi masih dibutuhkan, karena ia pemimpin muda yang progresif, cerdas, banyak lompatan kreatif, dan sulit “diotak-atik” lawan politiknya. Ia juga begitu popular di kalangan bawah, di kampong-kampung. Maklum, hamper tiap hari ia menyusuri pedesaan, dengan model-model dan kemasan acaranya, misalnya GEMPUNGAN. Ia juga memang menyentuh pembangunan yang sulit dilupakan. Jalan berhotmik adalah kenyataan telak yang tak mudah dilupakan. Orang akan selalu mengingatnya.

Transformasi Nilai ke Generasi Mendatang
Tapi seandainya Tuhan berkata lain, apakah pembangunan yang kini dibangun secara habis-habisan, dengan seabreg simbolnya, itu bisa meresap kepada generasi berikutnya? Apakah ada pembangunan berkelanjutan? Ini yang harus dijawab oleh Bupati, juga oleh orang-orang yang punya niat untuk manggung di Purwakarta. Bahwa pembangunan sebuah wilayah, jika ingin tuntas dan skematis, harus ada kesinambungan nilai dari generasi ke generasi.


Hidup Bermakna
Hari sudah senja. Kini tak ada latihan sepak bola di alun-alun Wanayasa. Saya rindu mereka. Sore yang sendu. Temaram malam perlahan merenda senja. Aku duduk terpekur menerawang jingga langit seraya berdesah, TUHAN JADIKAN HIDUP KAMI BERMAKNA SETIAP SAAT..

Belajar Komputer

belajar-ilmu-komputer.blogspot.com

Mengenai Saya

Foto saya
Purwakarta, Jawa Barat
Lahir di Purwakarta, 21 Pebruari 1983. Pernah singgah di STIE Dr. KHEZ Muttaqien Purwakarta jurusan Manajemen SDM. Pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta sebagai Ketua Umum periode 2005-2006. Kini kegiatan sehari-hari mengabdi kepada masyarakat lewat PNPM Mandiri Perdesaan, sebagai Ketua UPK Kec. Kiarapedes Purwakarta. Aktif juga mengajar TI di MTs YPMI Wanayasa, Membuka Kursus Komputer serta Jasa Pelayanan Masyarakat di Bidang TI. Sekarang tengah merintis usaha di bidang pertanian dan peternakan. Selain itu untuk konsumsi pribadi, tengah giat menulis novel. Satu nivel telah selesai dan sekarang tengah mencari penerit untuk menerbitkan novel tersebut.

Kurs

Berita Artis

script type="text/javascript"> kb_content = 'celebrity';

Berita Terkini